Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wako Ridho, " Budidaya Hidroponik, Solusi Pemanfaatan Lahan Sempit."

Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM bersama Wawako, H Andriansyah Fikri SH, Sekda Elman ST saat memanen sayuran Hidroponik di belakang Perkantoran Pemkot Prabumulih, Jumat (21/5/2021).


PRABUMULIH, KABARPATROLI – Keterbatasan lahan menjadi salah satu tantangan sektor pertanian, terutama di daerah perkotaan. Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM memberikan arahan untuk terus berinovasi dalam menghadapi hal tersebut.

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih melalui Dinas Pertanian saat ini berupaya melakukan inovasi teknologi untuk bercocok tanam di lahan sempit, salah satunya melalui metode hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang berada di belakang lokasi Perkantoran Pemkot Prabumulih.


Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM mengatakan, kota prabumulih memiliki potensi lahan pertanian yang masih sangat luas. Kendati demikian, prospek pemanfaatan lahan sempit, seperti di pekarangan rumah, saat ini menjadi tren tersendiri bagi masyarakat perkotaan di Prabumulih. Lahan sempit banyak dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas hortikultura, seperti sayuran dan tanaman obat.


“Saya pagi ini, Jumat (21/5/2021) bersama bapak Wawako, Sekda dan seluruh pegawai Pemerintah Kota memanen. Kebetulan di belakang kantor pemerintahan kota prabumulih ada halaman yang kecil tapi kita manfaatkan untuk menanam tanaman-tanaman yang bisa menghasilkan,” kata Ridho Yahya dikutip dari video yang dibagikan di akun IG @ridhoyahya.id, Jumat (21/5/2021).


Salah satu tantangan bagi masyarakat perkotaan saat ini adalah keterbatasan lahan dan kawasan rumah yang semakin bertambah banyak. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menanam sayuran higenis melalui hidroponik dengan memanfaatkan halaman rumahnya maupun lahan kosong.


“Sekecil-kecilnya halaman kalau kita punya niat dan kemauan akan bisa memenuhi kebutuhan perekonomian maupun pangan seperti kebutuhan sayuran di rumah kita sendiri. Ayo kita menanam,” tuturnya lagi.


Seperti diketahui, secara sederhana hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Hal ini membuat parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan menjadi lebih mudah dikelola.


Pertanian hidroponik saat ini sudah mulai dikembangkan dalam skala sedang, seperti yang ada di lahan kecil belakang Perkantoran Pemkot Kota Prabumulih. Konsep Hidroponik ini memiliki lahan lebih kurang seluas 400 m2 dengan sekitar ribuan lubang tanam hidroponik.


Sistem berbudidaya sayuran yang menggunakan sistem hidroponik horizontal dan sistem hidroponik vertikal. Untuk sistem horizontal, menggunakan pipa paralon 2,5 inch dengan lubang tanam berdiameter sekitar 5 cm dan jarak antar lubang tanam 10 cm.


Sementara untuk sistem hidroponik vertikal, menggunakan pipa paralon 4 inch dengan lubang tanam berdiameter sekitar 5 cm dan jarak antar lubang tanam sekitar 20 cm.


Ada bermacam jenis sayuran yang ditanam di lokasi ini. Mulai dari daun seledri, katu, serai, sawi, kangkung, bayam merah, bayam hijau, selada merah, selada hijau dan lain sebagainya. (*)