PT Pertamina EP Prabumulih Field Lakukan Optimalisasi di Lokasi Produksi Akibat Pipa Bocor
PRABUMULIH| KABARPATROLI – PT Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4 melakukan respon cepat dan solutif pasca temuan kejadian kebocoran pipa yang berada di PMB-09, Kelurahan Anak Petai, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih.
Tim Security melaporkan kejadian ini ketika berpatroli pada pukul 03.00 WIB. PT Pertamina EP Prabumulih Field yang tergabung dalam Zona 4 Regional 1 Subholding Upstream dan dengan cepat menganggulangi kejadian tersebut.
Tim produksi dan HSSE melakukan penanganan dengan menutup kebocoran pada pipa dan pembersihan terhadap air yang mengalir ke pemandian warga.
Tindakan penanganan lanjutan masih tetap dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi dampak insiden yang terjadi.
Dan saat ini tim sedang menginvestigasi insiden tersebut.
Head of ComRel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi internal dengan sigap dan melakukan upaya cepat tanggap yang optimal.
“Fungsi HSSE Zona 4 juga sudah membersihkan lokasi kebocoran, dan saat ini tim kami sedang melakukan investigasi terkait penyebab pasti kejadian,” ujar Tuti Jumat 31 Maret 2023.
Dalam penanganan in, tim PT Pertamina Prabumulih Field juga fokus melakukan pemulihan kondisi pemandian warga yang terdampak dengan berkoordinasi secara intensif dengan tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Selain itu, fungsi HSSE dengan sigap melakukan pembersihan terhadap ROW Pertamina yang terdampak, dan dugaan awal kejadian ini terjadi karena faktor ilmiah/ korosif.
“Koordinasi internal atas kejadian ini sudah kami lakukan, tim kami sudah melakukan upaya sigap dengan membersihkan lokasi kejadian,” jelasnya.
Ia juga berterima kasih kepada masyarakat sekitar Prabumulih yang sudah bekerja sama dalam penjagaan asset perusahaan.
“Kami akan terus melakukan optimalisasi pada wilayah operasi produksi Pertamina EP Prabumulih Field,” katanya.
Kejadian ini akan menjadi perhatian Pertamina EP Prabumulih Field dan berharap untuk tidak berdampak terlalu banyak bagi sekitar. (*)