Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wow... Desa Karang Agung Menyimpan Warisan Leluhur Yang Masih Perawan

kabaRpatroli

Wow... Desa Karang Agung Menyimpan Warisan Leluhur Destinasi Wisata Rumah Pangeran dan Adat Budaya Yang Masih Perawan


Muara Enim |Kabarpatroli -- Wisata Budaya di Indonesia - Tidak dapat dipungkiri, Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat spesial. Setiap wilayah di Nusantara mempunyai makanan khas, dialek atau bahasa, serta adat dan tradisi masing-masing yang sangat menarik untuk dijelajahi

Bapak Presiden  Ir. H.Jokowidodo, belum lama ini menyambut gembira kebangkitan dunia pariwisata di Indonesia.

Beliau menyebut dengan baik dengan banyaknya kunjungan para wisatawan lokal juga kedatangan wisatawan asing ke Indonesia di tahun ini kini naik menjadi dua kali lipat dibanding tahun lalu," terangnya.

Destinasi Wisata Budaya di Indonesia sedikitnya telah banyak mengenalkan sejarah peradaban yang luar biasa di Nusantara kita, tidak hanya pesona dan daya tarik saja yang di tonjolkan dari destinasi wisata warisan leluhur seperti adat dan budaya serta destinasi wisata alam negeri kita tak kalah mempesona dari negara lainnya.

Seperti yang admin Kabar Patroli dapatkan dari pendalaman pemikiran bahwa ada yang terlewatkan selama ini bahwa di Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Muara Enim Kecamatan Lubai Ulu, terdapat salah satu desa yaitu desa Karang Agung, desa ini banyak menyimpan warisan bersejarah dari masa era kerajaan terdahulu dan sejuta pesona alamnya yang belum tersentuh oleh masyarakat dan pihak-pihak terkait.

Tampak salah satu bangunan utama rumah kuno warisan leluhurnya masyarakat desa Karang Agung Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan - Indonesia. Photo: Chairo RA, Rabu (28 September 2022) Pukul. 14.50Wib.

Kabar Patroli berusaha bekerjasama dengan Pemdes Karang Agung dan tim admin Kabar Patroli juga mendapat sufort dan dukungan penuh dari bapak Bayu Virmansyah dimana hal tersebut adalah salah satu program visi dan misi beliau saat beliau ikut bertarung dalam pencalonan pildes serentak tahun lalu.

Rabu Pagi (28 September 2022) Pukul. 08.00 Wib, kami tim admin Kabar Patroli bertekat bertolak menuju lokasi Desa Karang Agung Kecamatan Lubai Ulu, dimana diam-diam bayak menyimpan koleksi wisata, salah satunya adalah Rumah Kuno / Rumah Bahi dalam bahasa masyarakat lubai / Rumah Pangeran sebutan yang lebih dikenal masyarakat umum.

Rumah Kuno yang berdiri begitu kokohnya walau telah berumur ratusan tahun tersebut namun nampak arsitektur bangunannya masih tampak kokoh semua, dimana Rumah Kuno tersebut dalam pandangan Kabar Patroli terlihat perpaduan konsep alam dan rumah menyatu begitu kental. Jadi, tak heran akan ada banyak hal baru yang bisa dipelajari di tempat calon wisata budaya yang ada di desa Karang Agung satu ini.

Destinasi wisata budaya di Indonesia sudah waktunya untuk dapat kita lestarikan sebagai Warisan leluhur melalui budaya adat tertua di Nusantara, Rumah Pangeran tersebut adalah salah satu tanda bukti bahwa dahulunya di era masa kerajaan sriwijaya hingga masa kesultanan Darusalam Palembang berabat-abat yang lalu bahwa di bumi desa Karang Agung Lubai ini tidak menutup kemungkinan adalah sebuh wilayah yang memiliki peradapan tinggi sebagai wilayah pusat perdagangan juga pusat pemerintahan bagian dari pemerintahan kesultanan darusalam.

Dalam pantauan admin terdapat empat buah rumah asitekturnya bahan bakunya mulai dari tiang rumah, anak tangga, dindingnya serta plapon dan rangka atap semua terdiri dari bahan kayu sedang atapnya terbuat dari genteng yang bahan bakunya dari tanah liat/tanah merah.

Tampak berjejer 4 buah rumah kuno yang ada di desa Karang Agung Lubai Ulu, dimana hal ini mengingatkan kita akan keberadaan Kampung adat yang Terletak di pesisir pantai yang banyak menyimpan sejarah manusia di zaman megalitikum. Desa Adat Ratenggaro memiliki 304 kubur batu megalitikum yang sudah berumur ribuan tahun. Selain mengagumi peninggalan zaman batu besar, destinasi wisata budaya di Indonesia satu ini juga memiliki fasilitas menarik lain seperti berkuda dan menyewa baju adat. 

Dimana para wisatawan saat berkunjung dapat memasuki rumah adat Uma Kelada dengan langit-langit yang menjulang hingga 15 meter.

Namun semua itu tidak akan dapat diwujudkan tanpa ada peran serta masyarakat desanya, pemilik lahan area atau objek yang akan dijadikan tempat wisata tersebit dan kerja keras pihak pemerintah desa (Pemdes) dalam menjalin komunikasi yang baik kepada masyarakatnya dalam menjalin kominikasi kerja sama yang baik melalui rapat desa melibatkan semua tokoh dan elemen penting terkait dalam program diatas.

Dalam rangka melestarikan budaya serta lingkungan, masyarakat pedesaan Karang Agung Lubai Ulu tersebut saya sebagai admin dapat merasakan bahwa sedikit banyaknya walau sekarang kita berada di era moderen pasti ada sebagian masyarakat di desa Karang Agung ini masih berpegang teguh pada tradisi leluhurnya. Destinasi wisata budaya Rumah Pangeran ini terletak di pinggiran bibir sungai lubai yang semakin menambah keasrian area halaman rumah kono tersebut.


Kepala desa Karang Agung Bayu Virmansyah saat ditemui kabarpatroli di ruangkerjanya, menerangkan bahwa pihaknya telah sejak lama punya arah pemikiran tersebut diatas adapun saat ini pihaknya kini tengah mengatur langkah-langkah cepat, tepat dan fositif untuk mengajak semua elemen yang ada khususnya masyarakat desa Karang Agung untuk duduk bersama di dalam satu forum guna mencari solusi dan kemupakatan bersama untuk melestarikan serta menjaga kearif'an budaya lokal yang ada di desanya.

Dirinya juga khawatir, bila hal ini kita biarkan saja tanpa kita pedulikan sama sekali, nanti lama-lama semua sejarah adat dan budaya harta warisan leluhur yang seharusnya kita jaga dan lestarikan bersama pelan tapi pasti semuanya akan hilang tergerus oleh zaman, jadi kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikannya...???,"terangnya serius.

Bersambung...

Warning.... Silahkan di cofy link berita ini dan jangan lupa untuk mencantumkan sumber berita di link web anda, yaitu link web. Kabarpatroli.id


Redaksi