Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Warga Tutup Akses Jalan Tambang Perusahaan Batubara Merugi Capai Rp 700 Juta / Perhari

LAHAT, KABARPATROLI.ID - Warga Desa Muara Maung melakukan segel jalang tambang PT.Muara Alam Sejahtera, (MAS)dan PT, Bara Alam Utama (BAU), sehingga berdampak pada perusahaan pemilik Ini Usaha Pertambangan (IUP) dan Pengusaha batubara yang tidak bisa holling,

Hal ini disampaikan oleh General Manager PT.RUBS Thomas kepada awak media dikantor di Desa Kebur, Merapi Barat, minggu (26/7)

Thomas menuturkan bahwa kita sudah empat hari tidak bisa mengeluarkan batubara (Holling red) imbas akibat penutupan akses jalan menuju tambang yang dilakukan oleh warga Desa Muara Maung berdemo, Perhari perusahaan kita kalau di kurs dollar $ 800 ribu dolar kalau di rupiah sekitar Rp 110 juta perhari dikali empat hari berarti Rp 440 juta, itu baru satu perusahaan ujar " Thomas,

Masih ujar " General Manager PT.RUBS grup Thomas, bahwa pihak kita perhari mengirim ke dermaga tongkang sekitar 3000 ton bati melalui dermaga di Palembang, Demmurage kapal/vessel tidak tahu menahu kita sudah kontrak apabila kuota tidak terpenuhi kita rugi dan sudah empat hari tongkang belum bisa berjalan untuk dikirm, masih menunggu pengiriman batubara karena terlambat dampak tidak bisa Holling tegas " Thomas

Jadi  yang terdampak penutupan jalan menuju tambang PT, MAS adalah  PMSS dan KKA
Sedangkan yamg terdampak penutupan jalan tambang PT.BAU adalah IUP BAU, BME, SCG, EEM dan BL terang " Thomas

Total kerugian Sehari 300 ton Dimorig 112 juta, 1 hari 700 juta, dan dikalikam selama empat hari tidak holling kerugian pihak pengusaha ditaksir 2,8 M.


Pantauan wartawan hari ini minggu (26/7/2020) warga masih bertahan menduduki jalan menuju tambang PT.MAS dan PT.BAU dan kami tetap bermalam sebelum ada penyelesaian dari pihak perusahaan tegas " Syawan mewakili warga Desa Muara Maung.

Laporan : Bambang MD