Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Jam Hujan Wilayah OKUS Dilanda Banjir Bandang Sebuah Jembatan Roboh

Picture by kabarpatroli.id
Oku Selatan, Kabarpatroli.id – Banjir Bandang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten OKU Selatan, menurut keterangan warga penyebab banjir dikarenakan hujan lebat dari Pukul 16.00wib - 02.00wib yang mengguyur daerah kisam tinggi yang mengakibatkan aliran air sungai limpung dan sungai kisam meluap yang menyatu ke sungai saka, sungai saka itu sendiri terhubung ke sungai selabung mengakibatkan air sungai meluap dan membanjiri sebagian Kota Muaradua.

Masih menurut warga OKUS bahwa banjir awalnya terlihat di Desa Negeri Batin, Jumat dini hari (8/5/2020) dikarenakan meluapnya Sungai Kemu dan Sungai Saka. 50 rumah warga terendam dan merobohkan Jembatan gantung di Desa Negeri Agung Buay Sandang haji.

“Adapun daerah yang mengalami Dampak dari banjir Bandang tersebut, meliputi kecamatan Buay Sandang Haji dan kecamatan Muaradua di sepanjang lintasan Sungai Saka – Selabung,” ujar Bupati OKU Selatan Popo Ali saat meninjau lokasi banjir.

Untuk kecamatan Muaradua yang terdampak banjir antara lain, Kelurahan Muaradua di Lingkungan Simpang Pendagan, Lingkungan Kampung Rengas, Lingkungan Talang Bandung, Lingkungan Kampung Masjid, Kelurahan Kisau Talang Sebaris dan Kelurahan Bumi Agung Lingkungan Pasar Lama, Lingkungan Kampung Serdang dan Lingkungan Tangsi.

Saat ini pemerintah daerah Kabupaten OKU Selatan, telah melakukan tanggap keselamatan warga dengan menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga agar segera mengungsi ke tenda – tenda yang telah disediakan.

“Selanjutnya, akan dirikan Dapur Umum bagi Warga yang ter Dampak banjir Bandang, setelah itu baru lah kita akan Inventaris respon cepat yang harus dilakukan,” ungkap Bupati.

Banjir bandang yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan ini adalah yang ke tiga kalinya terjadi, pertama pada tahun 1987, kemudian tahun 1998, hingga berita ini diturunkan belum ada korban jiwa yang dilaporkan dalam bencana banjir bandang di wilayah OKUS.

Laporan: Budi/STnet
Editor: Riyan Hero