![]() |
Picture By Google |
Selain itu, The Citizens juga dijatuhi denda sebesar 30 juta euro atau sekitar Rp445 miliar. Man City dianggap melanggar Financial Fair Play (FFP) secara serius.
Seperti dikutip dari BBC, Manchester City ditemukan bersalah oleh Badan Kontrol Keuangan Klub-klub UEFA (CFCB) karena terbukti "menggelembungkan pemasukan sponsor di dalam neraca keuangan mereka dan informasi titik impas yang diserahkan ke UEFA antara 2012 dan 2016".
Kubu Etihad tersebut juga dikatakan "gagal bekerja sama dalam investigasi."
Penyelidikan ini ditempuh menyusul investigasi yang dimulai dari bocoran email dan dokumen yang dilakukan majalah Jerman, Der Spiegel, pada November 2018.
Guardian mencatat bahwa di dokumen dan email-email tersebut, pemilik Man City, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan dari keluarga penguasa Abu Dhabi, terungkap menyuntikkan uang pribadi melalui sponsor utama Man City, Etihad.
![]() |
Picture By Google |
Salah satu surat elektronik yang dibocorkan bahkan mengungkapkan kalau maskapai Etihad pada kenyataannya hanya membayar 8 juta pounds untuk menjadi sponsor City.
Sisa dana disokong langsung oleh Abu Dhabi United Group, perusahaan yang menjadi kendaraan Mansour dalam memiliki Man City
Dalam pernyataan resminya, pihak klub mengaku terkejut dan kecewa atas keputusan UEFA. City menganggap putusan tersebut cacat hukum dan akan mengajukan banding ke Arbitrase Olahraga (CAS).
"Manchester City kecewa, tapi tidak terkejut dengan pengumuman hari ini dari Pengadilan UEFA. Klub selalu mengantisipasi kebutuhan untuk mencari badan independen dan proses untuk mempertimbangkan secara imparsial bukti-bukti yang mendukung posisi klub," tulis klub dalam pernyataannya.
City menuding ada kejanggalan dalam proses penyelidikan. Mengingat proses penyelidkan bocor ke publik sehingga pihak klub sempat mengadukan kepada Komite Disiplin UEFA usai mengantongi lampu hijau dari CAS
"Ini adalah kasus yang dimulai, dituntut, dan diputuskan oleh UEFA. Dengan selesainya proses prasangka ini, maka klub akan mencari penilaian yang tidak memihak secepat mungkin. Dan karena itu, akan memulai proses secepatnya di CAS."
City tidak membantah keaslian informasi dalam surel (email) internal yang diterbitkan oleh outlet media Jerman Del Spiegel pada Oktober 2018. Dalam surel tersebut ditunjukkan skema yang diduga dilakukan klub untuk menutupi sumber pendapatan untuk memenuhi FFP.